-
Recent Posts
Recent Comments
Archives
Categories
Meta
Kajian Serbuk Sabut Kelapa (cocopeat) Sebagai Media Tanam
KAJIAN SERBUK SABUT KELAPA (COCOPEAT)
SEBAGAI MEDIA TANAM
(STUDY OF COCOPEAT AS PLANTING MEDIA)
Hasriani1, Dedi Kusnadi Kalsim2, Andi Sukendro3
1 Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fak.Teknologi Pertanian, IPB.
Email: hasriani46@gmail.com
2 Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fak.Teknologi Pertanian, IPB.
Email: dkalsim@yahoo.com
3 Departemen Silvikultur, Fak. Kehutanan IPB. Email:andisukendro62@yahoo.com
Abstract: Cocopeat is a by product of the coconut’s processing, can be used as a planting medium. This research aims to know the water holding capacity of cocopeat used for planting media of forest’s trees. Water holding capacity of cocopeat is 695.4%. Cocopeat has a low dry bulk density of 0.08 g/cm3. Sengon and mahogany planted using cocopeat showing wilt for 25 days and 55 days dry spell, compare with soil media showing wilt for 5 and 15 days.
Keywords : cocopeat, water holding capacity, bulk density, sengon, mahogany
Latar Belakang dan Tujuan
Kegagalan usaha penghijauan lahan kritis dalam pengelolaan DAS umumnya disebabkan oleh kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas simpan air serbuk sabut kelapa dan pengaruhnya sebagai media tanam untuk tanaman kehutanan.
Metode Penelitian
Bibit sengon dan mahoni yang telah disemai berumur 3-4 bulan, dipindahkan ke dalam polybag yang telah diisi dengan media sesuai dengan perlakuan. Pemeliharaan dilakukan selama tanaman di dalam polybag dengan penyiraman setiap pagi dan sore hari selama satu minggu. Tanaman disiram hingga mencapai jenuh dan didiamkan selama 24 jam hingga kadar air di dalam polybag mencapai kapasitas lapang. Setelah mencapai kapasitas lapang, diambil 3 contoh dari masing-masing perlakuan untuk ditimbang sehingga diperoleh bobot awal media. Selanjutnya contoh ditimbang setiap 5 hari sekali untuk mengetahui perubahan bobot dari masing-masing media.
Analisis Data
Penelitian dilakukan di dalam rumah kaca dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan terdiri atas 3 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan, sehingga terdapat 9 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdapat 5 tanaman, total jumlah setiap tanaman sebanyak 45, total seluruh tanaman yang diamati sebanyak 90 tanaman. Perlakuan: P0=tanah, P1=serbuk sabut kelapa+ tanah, P2=serbuk sabut kelapa.
Pengamatan
Untuk mengetahui pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan tanaman, peubah yang diukur dan diamati adalah :
a. Tinggi tanaman, diamati setiap 5 hari setelah ditanam di dalam polybag dengan mengukur dari pangkal batang tepat di atas permukaan media sampai ke titik tumbuh.
b. Jumlah daun, diamati setiap hari setelah ditanam di dalam polybag.
c. Suhu di dalam rumah kaca, diamati setiap hari pagi, siang, dan sore.
d. Kelembaban di dalam rumah kaca, diamati setiap hari pagi, siang, dan sore.
e. Kadar air media.
f. Kapasitas simpan air media.
g. Bobot isi media.
Hasil dan Pembahasan
Berat awal media pada kapasitas lapang
Banyaknya air yang diserap masing-masing media secara berurutan untuk sengon S0, S1, dan S2 adalah 1,38, 1,38, dan 1,56 kg, sedangkan untuk mahoni M0, M1, dan M2 adalah 1,38, 1,32, dan 1,47 kg.
Berat awal media (W0) secara berurutan untuk S0, S1, dan S2 adalah 2,28, 2,07, dan 1,78 kg, sedangkan untuk M0, M1, dan M2 adalah 2,27, 1,98, dan 1,68 kg. Berat awal media (W0) adalah bobot media dan tanaman beserta air yang diserap media pada waktu kapasitas lapang.
Waktu layu dan kering
Tanaman sengon dengan perlakuan P0 menjadi layu dan kering pada hari ke 5 dan ke 15. Perlakuan P1 pada hari ke 13 dan ke 15. Perlakuan P2 pada hari ke 23 dan ke 25. Tanaman mahoni dengan perlakuan P0 menjadi layu dan kering pada hari ke 10 dan ke 15. Perlakuan P1 pada hari ke 18 dan ke 20. Perlakuan P2 pada hari ke 41 dan ke 55. Hasil uji F pada taraf kesalahan 5% menunjukkan bahwa, faktor perlakuan media berpengaruh nyata terhadap kelayuan dan kekeringan pada sengon dan mahoni.
Kadar air media
Kadar air media serbuk sabut kelapa pada kondisi pasar dan kapasitas lapang masing-masing sebesar 119% dan 695%.
Bobot isi media (bulk density)
Bobot isi kering media serbuk sabut kelapa sebesar 0,08 g/cm3, sedangkan bobot isi basah pada kondisi pasar dan kapasitas lapang masing-masing sebesar 0,17 g/cm3 dan 0,62 g/cm3.
Kapasitas simpan air media (KSA)
Nilai rataan KSA paling tinggi ditunjukkan oleh P2 yaitu 695,4% dan paling rendah P0 154,1%.
Simpulan dan Saran
Simpulan
1. Serbuk sabut kelapa memiliki kadar air dan daya simpan air masing-masing 119% dan 695,4%.
2. Tanaman sengon dan mahoni dengan perlakuan serbuk sabut kelapa lebih lama mengalami kekeringan (dry spell). Sengon mengalami kekeringan pada hari ke-25 dan mahoni pada hari ke-55. Pada media tanah masing-masing pada hari ke 5 dan ke 15.
3. Media serbuk sabut kelapa cocok digunakan untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis di daerah beriklim kering. Untuk memperbesar daya simpan air sehingga lebih tahan kekeringan diperlukan tambahan jumlah serbuk sabut kelapa lebih dari 0,5 kg per lubang tanam.
4. Di pasaran bobot isi kering serbuk sabut kelapa yaitu 0,08 g/cm3 dan bobot isi basah 0,17 g/cm3.
Saran
Penelitian lanjutan disarankan untuk kajian pembuatan bricket serbuk sabut kelapa dan sifat fisiknya.
Posted in Uncategorized
Leave a comment
KULIAH IRIGASI DAN DRAINASE TOPIK 2: KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Posted in Irigasi dan Drainase
Leave a comment